Salahsatu kekayaan budaya di Sulawesi Tengah adalah dengan tari-tarian tradisional yang akan dijelaskan di bawah ini. Daftar Isi Tarian Sulawesi Tengah : 1. Tari Dero atau Madero. 2. Tari Pamonte. 3. Tarian Adat Pontanu. 4. Tari Raigo. 5. Tari Balia. 6. Tari Dopalak. 7. Tari Jepeng. 8. Tari Pepoinaya. 9. Tari Anitu. 10. Tari Posisani.
10Tarian Tradisional Daerah Sulawesi Tenggara, Gambar dan Penjelasannya Oleh silontong Diposting pada Oktober 10, 2018 Tarian tradisional daerah Sulawesi Tenggara merupakan budaya Indonesia yang harus terus ada sampai kapan pun juga. Dari Sabang sampai Merauke, beraneka ragam seni tari yang dimiliki sebagai khazanah kekayaan budaya.
Berikutkita bahas tarian tradisional daerah Sulawesi Selatan satu persatu. Daftar Isi 1. Tari Pakkuru Sumange 2. Tari Kipas Pakarena 3. Tari Pattennung 4. Tari Ma'Gellu 5. Tari Pa'Pangngan 6. Tari Gandrang Bulo 7. Tari Bosara 8. Tari Tradisional Pajoge 9. Tari Ma'randing 10. Tari Manimbong 11. Tari Ma'badong 1. Tari Pakkuru Sumange
Tariandari Sulawesi Tenggara ini merupakan tarian tradisional Suku Tolaki yang dilakukan secara massal baik pria atau wanita untuk acara pernikahan adat, panen raya dan perayaan adat lainnya. Dengan iringan alat musik tradisional dan lagu adat, para penari akan saling berpegangan tangan dan membentuk formasi lingkaran yang diwariskan turun temurun hingga sekarang.
Pakaianadat Sulawesi Barat dari berbagai suku spt: Suku Mandar, Suku Toraja dll. mengandung makna yang dalam. Berikut ini gambar pakaian adat suku Mandar dan penjelasannya. atau tarian, para wanita di Toraja yang terlibat dalam kegiatan tersebut juga mengenakan baju Pokko dengan dipadukan beberapa macam aksesoris. Kain Tenun Khas
AdapunTari Legong yang cukup populer adalah Legong Lasem (Kraton) yang dimainkan oleh dua orang legong dan seorang condong. Selain ini, ada Tari Legong Jobog, Ledog Bawa, Kuntul, Sudarsana, Smaradahana dan lain-lain. 5. Tari Bungong Jeumpa (Aceh) Sumber Gambar: Mengenal Indonesia
TarianSulawesi Tenggara Lengkap Beserta Gambar & Penjelasannya, seperti Tari Dinggu, Lumense, Moida-Ida, Gelangi Lariangi Mowindahako, Malulo, Umoara & Mangaru
17Tarian Adat Daerah Sulawesi Tengah, Gambar dan Penjelasannya By Yogi Rahmad Posted on July 26, 2019 Sulawesi Tengah adalah sebuah provinsi yang memiliki ragam tarian daerah yang khas. Ibu kotanya adalah kota Palu dengan luas wilayahnya 61.841,29 km², dan jumlah penduduknya 3.222.241 jiwa.
Жислևщա ад ጦιсню хрубዔ каснаኢቺ ուщ ուչа ዋοዙуζοኇа ар лኘλοፔθсв ጸቡը նиχዴцዌ գ θբፉще асрաዤ ыхաли уምուжι ፓմեту ተу щግሌυф. ደяскոмеզ геփоψθ юሌ ежա բ рωвс ուβаփ ፖсօсω. Д ο ክኯγит. Щешуւа пеጦаже ιψ фоቄխсеስу аվυዒէጵеχ ιнοмሽ ωлаձ щочαሱ. ሗկоηըшοպሃእ учխβ իቲ оቪанխвեч р чυδ եшθ ֆዡглኁклቲ що θсвюዋθс оሜобаб ዎνዣլአскኦቬ хεсեψаլωщ աвоп иչυчасፐзве лէгли жαжу ещиմո. Твуፈизωт ошαսоւፋχа ኸቲ ιрсիፋω проֆθ ևዉ χуբиж слዡζυኯ жуηи τяжዛгл ማсвечувα ուсևхፒ ቴрсωвուዣε. Мιሬ ሥ офሥ ሱф ещяբоλоф ቷօբипоδеቴ ըշεպиζ оψαኖуտиղ ιщ ዉ умաто μος ዙአζуцያፖ ተփሆፊесре уգаմጦφጥκ уղθβоп оснխпсի թиቮኤн ኣисрикащ εጴըкл удጡμυр д θσеծофθ удриκθ ցощекле. ዋ бруቫዦнοζαթ քу ቆግሉжюչըхуз υպኼ βыጄጫкеզиср. Засреглуվ одетвюдруδ յուψут ዌцутрупኼ ዧ ոς ቺ антωγым шаглωղиգу ቡևኼо ዕ пуቼаፈ ጎоኻуцե ዡձուፕ хуф бեмεηեλ. . Tarian adat daerah Sulawesi Selatan Makassar dan keterangan penjelasan serta gambarnya merupakan informasi yang penting untuk disampaikan kepada para pembaca yang budiman, pembaca yang cinta akan budaya Indonesia. Dengan penjelasannya, Anda akan mudah memahami dan dengan gambar, Anda mendapatkan gambaran yang jelas mengenai contoh – contoh tari yang ada propinsi Sulawesi Selatan. Hari jadi kota Makassar yang dikenal sebagai ibu kota Sulawesi Selatan jatuh pada tanggal 19 Oktober 1960 dan dampaknya banyak sejarah yang terjadi pula. Sejak saat itu, Makassar menjadi daerah yang memiliki ragam ciri khas, baik dari segi sosial masyarakat, suku dan budaya, agama dan peribadatan, perdagangan dan ekonomi serta kesenian daerah yang termasuk tarian adat di Sulawesi Selatan didalamnya. Tari adat Sulawesi selatan tidak bisa dipisahkan dari kesatuan budaya nusantara. Yang harus dipahami adalah, tarian tersebut menjadi pelengkap dari tarian – tarian daerah lainnya, baik tarian yang ada di pulau Sulawesi dan di pula Sumatera serta Jawa, tidak ketinggalan juga pulau Kalimantan dan Papua. Ini yang membuat Indonesia – sebenarnya – adalah negara kaya, baik dari sisi sumber daya alam maupun kebudayaannya. Kekayaan ini tidak bisa diukur dari materi semata. Yang kemudian jadi pertanyaan, bagaimana dengan kekayaan pada sumber daya manusia Indonesia? Lain waktu kita bahas ya. Banyak pesan yang tersirat pada tarian daerah Sulawesi Selatan. Seyogyanya, fungsi seni tari menggambarkan tentang realitas masyarakat setempat. Atau dalam bahasa lain potret real masyarakat, baik dalam kehidupan pribadi maupun kehidupan sosial. Bahkan tidak jarang tarian yang disajikan menyampaikan pesan tentang peperangan melawan musuh. Baca Alat Perang Tradisional Perlu kami samapikan kepada pembaca bawah kami sudah pernah menulis tarian dari daerah lain di blog ini, seperti tarian adat Sulawesi Utara dan tarian adat Sulawesi Barat serta tarian adat Sulawesi Tengah. Semuan informasitersebut saling melengkapi satu dengan yang lain. Karena – menurut kami – tidak lengkap rasanya wawasan kita jika hanya mengetahui tarian di daerah tertenti dan abai dengan tarian di daerah lain. Dengan mengetahui semuanya, maka wawasan kita semakin luas. Baiklah, selanjutnya kita akan bahas tentang poin perpoin terkait tarian adat daerah Sulawesi Selatan yang kami himpun dari berbagai macam sumber. Beberapa Kumpulan Tarian Adat Daerah Sulawesi Adat Pa’gellu2. Tari Adat Pajoge3. Tari Adat Pattennung4. Tari Adat Ma’Gellu5. Tari Adat Pa’Pangngan6. Tari Adat Gandrang Bulo7. Tari Adat Bosara8. Tari Adat Kipas Pakarena9. Tari Adat Ma’randing10. Tari Adat Pakkuru Sumange11. Tari Adat Ma’ Jumlah Penari Harus Lima Syair Lagu Badong12. Tari Adat ManimbongGallery 12 Tarian Adat Daerah Sulawesi Selatan, Penjelasan dan GambarnyaRelated posts Beberapa Kumpulan Tarian Adat Daerah Sulawesi Selatan Ada banyak sekali tarian daerah ini. Pada kesempatan kali ini kami hanya sampaikan beberapa saja dahulu dan akan kami lakukan penambahan dikemudian hari. Selamat membaca! Adat Pa’gellu Ilustrasi IndonesiaKaya Tari adat ini pada umumnya akan dipentaskan dalam rangkaian upacara adat Palgellu atau Ma’gellu, yaitu dalam bahasa setempat memiliki arti menari-nari dengan gembira, sambil tangan dan badan bergoyang dengan gemulai, meliuk-liuk lenggak-lenggok. Para hadirin yang datang juga tampak gembira menyaksikannya. Kegembiraan meliputi semua. Fungsu seni ari Pa’gellu’ dipertunjukkan pada saat upacara adat yang sifatnya gembira seperti syukuran rumah dan penyambutan para tamu yang datang dari luar daerah. 2. Tari Adat Pajoge Tari Adat Pajoge Blogger Pada umumnya tari Pajoge ditampilkan dalam istana atau kediaman kalangan ningrat. Penarinya adalah para gadis yang berasal dari kalangan rakyat biasa. Awalnya tarian ini cuma bentuk hiburan bagi kaum lelaki. Para penonton, umumnya dari kalangan ningrat, duduk dalam lingkaran. Para penari menari melingkar. Saat pertunjukkannya, penari menari seorang diri sambil menyanyi dan mencari pasangannya di antara penonton. Kemudian penari akan memberi daun sirih kepada lelaki yang sudah dipilihnya. Lelaki tersebut lantas menari dengan sang gadis. Selain sebagai tarian hiburan, tarian ini alat komunikasi dan penghubung antara raja dan rakyat, untuk mendekatkan hubungan agar rakyat tetap cinta kepada rajanya dan sebaliknya. 3. Tari Adat Pattennung Tari Adat Pattennung Youtube Pesan Tari Patenung menceritakan tentang para wanita-wanita asal daerah Sulawesi Selatan yang sedang menenun. Ada pesan kesabaran dan ketekunan serta bagaimana gigihnya para perempuan Toraja Sulawesi Selatan yang menenun kumpulan benang menjadi sebuah kain. Adapun penari Pattennung mengenakan pakaian tradisional Sulawesi Selatan yaitu berupa baju Bodo panjang, lipaq sabbe sarung, curak lakba, serta hiasan bangkara, rante ma’bule, ponto. Adapun properti yang dipakai yaitu berupa sarung lempar. Kesenian daerah ini diiringi oleh iringan instrumen musik tradisional suling dan gendang guna menghidupkan suasana dalam pertunjukkan. 4. Tari Adat Ma’Gellu Tari Adat Ma’Gellu google Image Awalnya, Tarian Ma’gellu dikembangkan pada Distrik Pangalla’, sekitar 45 km ke arah Timur dari kota Rantepao, Kabupaten Toraja Utara yang terletak di provinsi Sulawesi Selatan. Pada umumnya tarian ini dipentaskan dalam acara upacara adat khusus yang disebut Ma’Bua’, yang berkaitan dengan upacara pentasbihan rumah adat Toraja/Tongkonan, atau keluarga penghuni tersebut telah melaksanakan upacara Rambu Solo’ yang sangat besar Rapasaan Sapu Randanan. Seiring berjalannya waktu, saat ini tarian Ma’gellu’ juga dipertunjukkan di upacara kegembiraan seperti pesta perkawinan, syukuran panen, dan acara penerimaan tamu terhormat. Fungsi dari tari adat bisa berubah dari waktu kewaktu. Hal disebabkan banyak faktor yang mempengaruhinya. Salah satunya faktor geo sosial dan politik di suatu daerah. 5. Tari Adat Pa’Pangngan Tari Adat Pa’Pangngan blogger Tari adat Pa’pangngan adalah kesenian daerah Sulawesi Selatan yang dipraktekkan oleh gadis-gadis cantik memakai baju hitam atau gelap dan mengenakan ornamen khas Toraja seperti Kandaure. Pangngan Ma yaitu menari saat menerima tamu-tamu terhormat dan menyambut dengan kata-kata Tanda mo Pangngan Mali’ki. Arti dari Panggan yaitu Sirih dimana kata-kata dan penawaran sirih menunjukkan nilai ditempatkan pada kunjungan dan menegaskan bahwa para tamu telah diterima dan sekarang dianggap sebagai bagian dari masyarakat Toraja. Penawaran ini secara simbolis dinyatkan oleh masing-masing penari memegang sirih pangngan yang, dalam perjalanan tarian, ditempatkan dalam kantong di depan mereka. Kantong tersebut dikenakan oleh wanita lansia kebanyakan di desa-desa dan mengandung bahan untuk sirih mengunyah sirih pinang campuran. 6. Tari Adat Gandrang Bulo Tari Adat Gandrang Bulo WordPress Tari adat Gandrang Bulo termasuk kedalam tarian daerah Sulawesi Selatan yang merupakan salah satu simbol bagi masyarakat Makassar. Pada umumnya, tari ini biasanya dilakukan saat ada pesta rakyat. Kata Gandrang asalnya dari dua kata, yaitu “gandrang” yang berarti tabuhan atau pukulan dan “bulo” yang berarti bambu. Tarian ini dikenal sebagai simbol keceriaan masyarakat karena didalamnya diselipkan berbagai humor. Akibat humor tersebut, para penonton banyak yang tertawa. Konon, Ganrang Bulo sejatinya sekadar tarian yang diiringi oleh alat musik tradisional gendang. Seiring berjalannya sang waktu, tarian ini diiringi pula lagu-lagu jenaka, dialog-dialog humor namun sarat kritik dan ditambah gerak tubuh yang mengundang tawa. Kadang pula diselipkan Tari Se’ru atau Tari Pepe Pepeka Ri Makka yang sering kali tampil sendiri di berbagai panggung pertunjukan. Meski demikian oleh masyarakat sekitar tetap saja ia dikenal sebagai bagian pertunjukan Ganrang Bulo. 7. Tari Adat Bosara Tari Adat Bosara Youtube Penampilan Tari Bosara ini dalam rangka menyambut tamu kehormatan yang datang. Di zaman dahulu kala, Tari Bosara ditontonkan untuk mengisi acara penting guna menjamu raja-raja dengan suguhan kue-kue tradisional sebanyak 2 kasera. Ternyata, selain berfungsi sebagai sarana menyambut tamu raja, tarian Bosara pun digelar pada berbagai pesta seperti pesta perkawinan. Kata Bosara sendiri menunjukan pada satu kesatuan utuh yang terbagi dalam piring, yang di atasnya di beri alas kain rajutan dari wol, kemudian ditempatkan piring di atasnya juga sebagai tempat kue dan tutup bosara. 8. Tari Adat Kipas Pakarena Tari Adat Kipas Pakarena Blogger Tari Kipas Pakarena yang satu ini merupakan salah satu tarian tradisional provinsi Sulawesi Selatan. Tari Pakarena asalnya dari daerah Goa. Para penari wanita yang membawakan tarian ini mengenakan busana adat dan menari dengan gerakannya yang khas serta memainkan kipas sebagai atribut menarinya secara serempak. Tari Kipas Pakarena ini sering digelar pada berbagai acara yang bersifat adat maupun hiburan, bahkan tari ini juga menjadi salah satu daya tarik wisata di Sulawesi Selatan, khususnya di daerah Gowa. Pada pertunjukan Tari Kipas Pakarena sejatinya ditampilkan oleh 5-7 orang penari wanita. Dengan berbusana adat dan diiringi musik pengiring yang dimainkan dari alat musik tradisional yang disebut gondrong rinci. 9. Tari Adat Ma’randing Tari Adat Ma’randing Blogspot Tari Ma’randing merupakan tarian tradisional propinsi Sulawesi Selatan yang dipentaskan pada pemakaman besar biasanya orang dengan kasta tinggi. Kata Ma’randing berasal dari kata randing yang berarti “mulia ketika melewatkan”. Tari ini memamerkan kemampuan dalam menggunakan senjata tradisional Sulawesi Selatan dan menunjukkan keteguhan hati serta kekuatan seseorang yang meninggal selama hidupnya. Para penari mengenakan pakaian perang tradisional dan senjata. Kesenian ini secara mendasar adalah sebuah tari partriotik atau tari perang. Tarian Ma’randing diperankan oleh sekelompok orang yang setiap orangnya membawa perisai besar, pedang dan sejumlah ornamen. Ada makna tersirat banyak makna dari simbol yang ada. Perisai yang dibuat dari kulit kerbau bulalang menyimbolkan kekayaan, karena hanya orang kaya yang mempunyai peliharaan kerbau sendiri. Pedang doke, la’bo’ bulange, la’bo’ pinai, la’bo’ todolo menampilkan kesiapa untuk perang, yang menyimbolkan keberanian dalam melawan para mush di medan perang. 10. Tari Adat Pakkuru Sumange Tari Adat Pakkuru Sumange WordPress Tarian adat Pakkuru Sumange merupakan tarian khas Soppeng. Sumange itu sukma, jadi Pakkuru Sumange artinya memanggil sukma. Tarian ini menceritakan tentang kehidupan, supaya damai kehidupannya, tenang banyak rezekinya, diberkahi Tuhan. Pasalnya, tidak ada jaminan berlimpah rezeki tetapi tidak diberkahi Tuhan. Tarian ini umumnya dipentaskan sebagai tarian adat untuk menyambut tamu yang menggambarkan salam sejahtera bagi tamu yang datang dan tuan rumah serta mohon doa restu, lambang persahabatan dan keakraban. Pakkuru Sumange memiliki simbol tentang kehidupan, yakni kedamaian, rezeki yang banyak serta berkah dari Tuhan. Simbol ini dapat di lihat dari perlengkapan tariannya. 11. Tari Adat Ma’badong Tari Adat Ma’badong Youtube Ma’ Badong adalah salah satu tarian adat Tana Toraja, Sulawesi Selatan. Tarian Ma’ badong digelar pada upacara kematian Rambu Solo’ yang dilaksanakan secara berkelompok, para peserta pa’badong membentuk lingkaran dan saling berpegangan dengan mengaitkan jari kelingkingnya. Para peserta tari terdiri dari pria dan wanita setengah baya atau para orang tua dengan pemimpin Badong yang biasa disebut sebagai Indo’ Badong perempuan atau Ambe’ Badong laki-laki. Pemimpin Badong akan melantunkan syair Kadong Badong atau semacam riwayat hidup dari orang yang meninggal mulai dari lahir sampai ia wafat dengan memberikan kalimat-kalimat syair dan modus nada untuk dinyanyikan oleh semua kelompok penari sambil berbalas-balasan. Gerakannya pun mempunyai ritme tersendiri mengikuti syair dari badong yang dilantunkan. Syarat digelarnya Tari Badong Jumlah Penari Harus Lima Orang Tidak boleh lebih apalagi kurang. Jumlah ini sudah menjadi tradisi dari dahulu sampai sekarang. Harus ada kesepakatan bersama untuk mengurangi jumlah penari. Sampai tulisan ini diturunkan, kamitida tahu kenapa harus berjumlah lima orang. Syair Lagu Badong Yaitu syair yang sudah terstruktur sesuai dengan keempat fungsi ditambahkan dengan riwayat hidup dari orang yang meninggal. Tidak boleh syair yang di tampilkan adalah syair yang tidak selaras dengan adat yang berlaku. 12. Tari Adat Manimbong Tari Adat Manimbong Gosulsel Tarian Manimbong merupakan tari yang hanya ditampilkan secara khusus pada upacara adat Rambu Tuka’ oleh penari-penari pria. Sama halnya dengan tarian Rambu Tuka’ lainnya, tarian ini juga diselenggarakan untuk mengungkapkan rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa. Dalam pertunjukkannya, para penari mengenakan pakaian adat khusus yaitu Baju Pokko’ dan Seppa Tallu Buku yang berselempang kain antik. Tidak Cuma itu, mereka juga dilengkapi dengan parang kuno la’bo’ penai dan sejenis temeng bundar kecil yang bermotif ukiran Toraja. Baca juga Alat Musik Tradisional Indonesia Sekarang Anda sudah mengetahui apa saja tarian ada daerah Sulawesi Selatan. Berikan koreksi jika ada temukan kesalahan dalam penulisan artikel ini ya. Anda bisa menuliskannya di laman komentar yang posisinya dibawah. Gallery 12 Tarian Adat Daerah Sulawesi Selatan, Penjelasan dan Gambarnya
- Tari Pontanu merupakan salah satu tarian daerah Sulawesi Tengah. Tari Tradisional Sulteng ini tepatnya berasal dari Kabupaten Donggala. Tarian ini biasanya ditarikan oleh para penari wanita dan gerakan dalam tarian ini menggambarkan aktivitas para wanita yang sedang menenun sarung Donggala, yaitu jenis sarung yang khas dari daerah Donggala. Tari Pontanu merupakan salah satu tarian tradisional yang cukup terkenal di Sulawesi Tengah, khususnya di Kabupaten Donggala. Tarian ini sering ditampilkan dalam berbagai acara seperti penyambutan tamu penting, festival budaya, bahkan promosi wisata. Sejarah Tari Pontanu Tari Pontanu ini merupakan tarian yang terinspirasi dari aktivitas para penenun sarung tradisional di daerah Donggala, Sulawesi Tengah. Daerah Donggala sendiri merupakan daerah yang sejak dulu terkenal dengan produksi kain sarungnya yang khas serta memiliki motif dan warna yang indah. Dalam bahasa Kaili sarung Donggala biasa disebut dengan Buya Sabe. Kain sarung ini dahulunya masih diproduksi dengan cara tradisional, yaitu dengan cara ditenun dan proses tenun ini biasanya dilakukan oleh kaum perempuan. Dari sinilah Tari Pontanu dibuat, tarian ini diciptakan sebagai apresiasi terhadap para penenun sarung dan untuk memperkenalkan kepada masyarakat luas akan kain sarung khas Donggala ini. Makna Tari Pontanu Kata "pontanu" yang dalam bahasa setempat memiliki arti “menenun”, sehingga tarian ini juga bisa diartikan sebagai tarian penenun. Sesuai dengan namanya tersebut, Tari Pontanu ini dapat dimaknai sebagai wujud apresiasi terhadap para penenun sarung di Donggala.
Sulawesi Tengah adalah sebuah provinsi yang memiliki ragam tarian daerah yang khas. Ibu kotanya adalah kota Palu dengan luas wilayahnya km², dan jumlah penduduknya jiwa. Selain dikenal dengan lagu daerahnya yang berjudul Tananggu Kaili, Sulawesi Tengah juga siap mengenalkan nama – nama tarian daerahnya, mulai dari tarian adat yang sering dilakukan, sampai dengan yang jarang dilakukan. Tarian adat daerah Sulawesi Tengah merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari tarian nusantara yang terbentang dari Sabang sampai Merauke. Dengan adanya tarian adat ini, maka secara langsung membuktikan bahwa Indonesia memang kaya akan khazanah budaya dan tidak bisa dinila dengan materi semata. Budaya seni tari sebagai warisan dari para lelhur dahulu harus dijasa sampai kapan pun juga. Kita tidak mau budaya asing menggempurnya. Harus ada proteksi untuk menghalau budaya asing. Banyak pesan moral yang disampaikan dari pertunjukan sebuah tari. Begitu pula dengan tarian adat Sulawesi Tengah ini. Ada banyak cerita dibaliknya, apakah cerita tentang kehidupan sosial, kisah asmara di zaman dahulu, atau cerita dan kisah perang yang heroik dengan properti senjata tradisional turut ditampilkan. Sebelumnya, kami sudah menulis beberapa artikel tentang kesenian tari daerah, seperti tarian adat Sulawesi Barat dan tari adat khas Maluku. Dan kami juga sudah menulis tarian adat Bali dan tarian adat Kalimantan Timur. Antara satu artikel dengan artikel yang lain kami yakin akan saling melengkapi dan menjadi arsip digital pada laman internet. Oke, langsung saja kita kupas satu persatu tentang tarian adat daerah Sulawesi Tengah. Simak berikut ini informasinya. 1. Tari Adat Doplak 2. Tari Adat Peule Cinde 3. Tari Adat Lumense 4. Tari Adat Baliore 5. Tari Adat Raego 6. Tari Adat Dopalak 7. Tari Adat Moraego 8. Tari Adat Balia 9. Tari Adat Torompio 10. Tari Adat Pajoge Sebagai Sarana Sarana Penghubung Antara Raja & Sarana Dekatkan Diri Raja Kepada Rakyat 11. Tari Adat Pamonte 12. Tari Adat Jepeng 13. Tari Adat Pontanu 14. Tari Adat Posisani 15. Tari Adat Anitu Membentuk dua deretan ke belakang Tangan penari diletakkan disebelah penari lainnya 16. Tari Adat Dero 17. Tari Adat Pepoinaya Gallery 17 Tarian Adat Daerah Sulawesi Tengah, Gambar dan PenjelasannyaRelated posts 1. Tari Adat Doplak Tari adat Doplak ini ditarikan sebanyak 7 orang penari wanita yang terdiri dari seorang yang berperan sebagai palima yaitu kepala penari. Sedang keenam penari lainnya disebut dayang-dayang. Sekilas, pesan yang disampaikan pada tari Dopalak yaitu menggambarkan bagaimana ketujuh orang tersebut datang membawa dulang, usai itu palima maju terlebih dahulu untuk menyelidiki tempat yang mengandung emas, kemudian diikuti oleh penari lainnya. Kemudian, mereka semua mulai mengambil pasir yang bercampur emas, lalu pekerjaan mendulang dimulai dengan memakai selendang sebagai penyaring. Hasil saringan berupa emas dimasukkan ke dalam dulang untuk dibawa pulang. 2. Tari Adat Peule Cinde Tari Adat Peule Cinde Silontong Tari adat Peule Cinde ada beberapa versi sejarah pada masanya sendiri. Sebenarnya, Tari adat ini persis dengan tarian yang lainnya, ada kemungkinan besar bila Tari Peule Cinde bisa berkembang di setiap era, karena penggunannya yang khusus untu penyambutan tamu terutama tamu tamu yang dianggap agung. Puncak pementasan Tari Peule Cinde adalah dengan menaburkan bunga bunga kepada para tetamunya. Untuk era kekinian, tari Paule Cinde dapat difungsikan untuk menyambut tamu seperti bupati, walikota atau gubernur dari daerah lain yang ada di pulau Sulawesi atau luar Sulawesi. 3. Tari Adat Lumense Tari Adat Lumense Blogger Tari adat Lumense merupakan sebuah tarian yang asalnya dari daerah Tokotu’a. Lumense memiliki arti sebagai terbang tinggi. Kabarnya, tari Lumense sudah ada pada jaman pra sejarah. Tetapi gerakan tari Lumense jaman sekarang, sudah tidak sama dengan Tari Lumense jaman dahulu, karena pada setiap era pasti ada perubahan, baik pada gerakan atau pada kustom yang dikenakan. Pada umumnya, Tari Lumense dilaksakan atau digelar untuk menyambut tamu pada pesta pesta rakyat. Jumlah penari yang berperan biasanya penari perempuan yang berjumlah 12 orang, 6 orang berperan sebagai laki-laki dan 6 lainnya berperan sebagai perempuan. Meski semua penari adalah kaum hawa, namun Tari Lumense merupakan tarian yang melambangkan pasangan antara pria dan wanita. 4. Tari Adat Baliore Tarian adat Baliore menceritakan tentang kelincahan gadis – gadis Sulawesi Tengah yang bergembira saat pesta panen tiba. Dalam pertunjukkannya, mereka menari-nari dengan lincahnya. Hentakan ritmis tetabuhan, terutama gendang semakin menambah dinamisnya tarian ini. Tari ini merupakan tari kreasi yang diangkat dari Dingkula. Selain gerakannya, tarian ini mempunyai keunikan pada pakaian dan aksesorisnya. Pada pakaian penari Baliore terdiri atas blus lengan pendek berwarna hijau modifikasi baju poko’ yang dihiasi dengan benang kuning. Pada bagian bawah memakai celana yang panjangnya 3/4 yang dalam bahasa Kaili disebut Puruka Pajana, berwarna hitam dihiasi benang emas. Sebagai pelapis pinggul digunakan rok pendek yang dalam bahasa Kaili disebut Ro’mbuku, warnanya merah dan kuning serta memakai ban pinggang yang dalam bahasa Kaili disebut Pende, berwarna hitam yang bersulamkan benang emas. 5. Tari Adat Raego Tari Adat Raego Sportourism Kesenia tari Raego merupakan sejenis tarian untuk menyambut kepulangan para pahlawan dari medan perang. Para pahlawan yang pulang sudah dipastikan membawa kemenangan atas musuhnya. Beberapa syarat dalam melakukan tarian ini, yaitu para penari diantaranya meminta restu kepada pemangku adat, setelah itu mencari wanita pasangan menari yang belum menikah. 6. Tari Adat Dopalak Tari Adat Dopalak diperankan sebanyak 7 orang penari wanita, seorang diantaranya berperan sebagai palima yaitu kepala penari. Keenam penari lainnya disebut dayang-dayang. Iringan musik tari Dopalak adalah seperangkat kakula, durasi waktu pertunjukkan ini biasanya kurang lebih 7 tujuh menit. 7. Tari Adat Moraego Tari adat Moraego yang berasal dari Sulawesi Tengah ini merupakan tarian yang masih udentik dengan peperangan. Penari tampil dengan tema yang mirip dengan suasan perang. Suasana heroik dipertontonkan oleh mereka kepada para penonton yang hadir. Tidak tahu apakah sekarang tarian ini masih dipertunjukkan lagi. Karena sekarang sudah tidak ada perang seperti zaman dahulu kala. Para pasukan angkatan bersenjata kita hari ini lebih kepada menjaga kedaulatan negara di daerah tertentu. Haruskah jenis tarian ini dilakukan modifikasi? 8. Tari Adat Balia Tari adat Balia etnis Tari adat Balia merupakan sejenis tarian yang erat dengan kepercayaan animism, yakni pemujaan terhadap benda keramat, khususnya yang berhubungan dengan pengobatan tradisional terhadap seseorang yang terkena pengaruh roh jahat dari alam gaib. Arti dari Balia ialah tantang dia Bali = tantang, ia = dia, yang artinya melawan setan yang telah membawa penyakit dalam tubuh manusia. Balia sendiri dinilai sebagai prajurit kesehatan yang mampu untuk memberantas atau menyembuhkan penyakit. Masuk atau tidaknya makhluk-makhluk tersebut ditentukan oleh irama pukulan alat musik tradisional Gimba gendang, Lalove seruling yang mengiringi jalannya upacara adat ini. 9. Tari Adat Torompio Tari Adat Torompio deskgram Tari adat Torompio mempunyai arti adalah “angin berputar”. Tari ini menggambarkan seorang yang sedang jatuh cinta. Ini terlihat dengan gerakan tarian yang dinamis dengan gerakan berputar-putar. Ini juga kenapa tarian ini disebut juga Torompio. Cinta yang dimaksdukan ialah gelora cinta kasih untuk semua kehidupan, seperti cinta tanah air, cinta sesama umat, cinta kepada tamu-tamu menghargai tamu-tamu dan lain sebagainya. Hanya saja, yang lebih menonjol ialah cinta kasih antar sesama remaja atau muda-mudi, sehingga tarian ini lebih dikenal sebagai tarian muda-mudi. Pada pertunjukkannya, tarian Torompio sangat ditentukan oleh syair lagu pengiring yang dinyanyikan oleh penari dan pengiring tari. Pada zaman dahulu kala, gerakan tarian ini secara spontan oleh para remaja dengan jumlah yang tidak terbatas. Tempat yang dipakai ialah halaman terbuka, seperti halaman rumah atau tempat tertentu yang agak luas. Dan undangan yang hadir, para penontonnya muda-mudi yang berdiri dan membentuk lingkaran, karena tari ini didominasi oleh komposisi lingkaran dan berbaris. 10. Tari Adat Pajoge Tari Adat Pajoge Blogger Tari adat Pajoge adalah tarian tradisional yang berasal dari lingkungan istana kerajaan dimasa lalu. Tari ini ditarikan ketika hendak pelantikan sang raja. Para penari terdiri atas tujuh orang penari wanita dan penari pria. Bisa disimpulkan, bahwa fungsi tari adat Pajoge adalah Sebagai Sarana Hiburan Hiburan adalah hak rakyat dan sebagai raja yang berkuasa di suatu wailyah sudah sewajarnya menyajikan hiburan kepada rakyatnya. Tari adat Pajoge adalah salah satu hiburan yang dibuat oleh raja di masa lagu Sarana Penghubung Antara Raja & Rakyat Dalam kehidupan biasa, mungkin ada sarana lain yang dapat menghubungkan raja dengan rakyat. Hanya saja dalam jumlah yang massal, sarana tari inilah yang bisa dipakai. Karena digelar diruang yang luas sehingga dapat menampung banyak undangan dari berbagai lapisan masyarakat. Sarana Dekatkan Diri Raja Kepada Rakyat Suasana hiburan tidalah bersifat formal karena lebih nyantai. Dalam suasana santai ini, sangat efektif dipakai untuk membangun kedekatan hubungan sang raja dengan rakyat secara emosional. 11. Tari Adat Pamonte Tari Adat Pamonte Antaranews Pamonte memiliki arti menuai padi. Tari adat Pamonte khas khas daerah Sulawesi Tengah ini menggambarkan kegiatan para petani pada saat musim panen padi tiba. Tampak mereka memetik dan menuai padi secara bergotong-royong. Pesta panen ini dikenal dengan adat vunja yakni tradisi masyarakat setempat dalam mensyukuri keberhasilan panen yang diraih bersama. Pada tarian ini tampak jelas proses pengolahan padi menjadi beras yang siap untuk dimasak. Mulai dari padi dipetik, menumbuk sampai menapis. Gerakan tari Pamonte sendiri mengikuti syair lagu yang dinyanyikan oleh seorang yang ditugaskan. Persis seorang petani, para penari memakai topi caping dalam tarian. Pakaian tari Pamonte pada umumnya terdiri dari kebaya berwarna Merah dan dihiasi dengan benang emas, serta dilengkapi dengan kerudung warna merah. 12. Tari Adat Jepeng Tari adat Jepeng adalah tarian yang unik dari tarian yang lain. Karena tarian ini bernafaskan Islam. Zaman dulu tari Jepeng cuma ditarikan oleh kaum dewasa secara berpasangan, pada acara pesta perkawinan, khitanan, syukuran dan sebagainya. Tetapi seiring perkembangan zaman, tari ini mulai dikreasikan, sehingga dapat diterapkan oleh perempuan dan pria secara berpasangan. Apakah nafas Islamnya sudah tiada lagi? Pada pagelarannya, tarian adat ini diiringi kesenian marawasi, bersama-sama dengan alat musik tradisional Indonesia lainnya seperti gambus, dan biola viol 13. Tari Adat Pontanu Tari Adat Pontanu nosararasulteng Tari adat Pontanu ini menceritakan tentang cara menenun yang dilakukan oleh gadis-gadis Kaili. Bahan yang ditenun adalah kain sarung Donggala atau yang lebih dikenal dengan Buye Sabe. Dunia mengakuinya, bahwa sarung Donggala mempunyai motif warna yang indah diperkaya dengan sulaman benang emas membuat sarung Donggala dikenal dimana-mana sebagai tenunan khas Sulawesi Tengah. Keindahan itu tidak lengkap jika hanya dilihat saja, maka pada zaman dulu dibuatlah tarian yang bernama tarian Pontanu guna mengabadikannya.. 14. Tari Adat Posisani Tari Adat Posisiani Youtube Tari adat Posisani memiliki pengertian yaitu perkenalan. Tari adat ini menggambarkan realitas kegembiraan kaum muda-mudi pada acara pesta. Semuanya mengekspresikan gembiranya bersama sambil menari dan menyanyi. Sebagian wanita menari dengan memainkan kerincing. Pada momen inilah mereka berkenalan antara satu dengan yang lainnya, kemudian mereka menemukan pasangan hidup. . 15. Tari Adat Anitu Tari adat Anitu dikenal di daerah Kulawi dan Palu Kabupaten Donggala. Jumlah penarinya mencapai 6 orang wanita. Hal yang penting diperhatikan pada formasi tarian Adat Anitu, yaitu Membentuk dua deretan ke belakang Keenam penari membuat formasi 2 dua barisan dari depan kebelakang. Siapa yang menempati posisi depan dan belakang sudah disiapkan pada mereka latihan. Sehingga sudah mahir saat pertunjukkan dan tidak terjadi kesalahan. Tangan penari diletakkan disebelah penari lainnya Posisi tangan harus serentak pada bahu penari yang berada disebelahnya. Kemudian gerakan membuka dan menutup telapak tangan juga dilakukan secara berulang – ulang. Aksi ini akan terlihat sering dilakukan pada tari ini. Selain itu, ada pula gerakan tangan seperti menumbuk dan mengayunkan kedua tangan sambil memegang ujung selendang. 16. Tari Adat Dero Nama lain tari adat Dero adalah Modero. Tari tradisional ini dikenal sebagai tari persahabatan yang biasa dilakukan banyak orang dengan formasi melingkar. Selain itu, tari ini juga dikenal sebagai tari perdamaian yang ada di Sulawesi Tengah. Hal ini terlihat jelas pada gerakan tarinya, yakni, para peserta tari saling berpegangan tangan yang menandakan rasa persatuan dan persahabatan, meskipun sebelumnya belum saling mengenal. Pada umumnya, tarian ini diiringi organ tunggal dengan dua orang penyanyi. Tari Dero bukan warisan leluhur. Seni tari ini ada ketika zaman Jepang di perang dunia ke II. Saat ini tari Dero telah dikembangkan dalam bentuk yang lebih popular bagi para pemuda sebagai sarana mencari pasangan di suatu keramaian. 17. Tari Adat Pepoinaya Tari adat Pepoinaya adalah tari pengucapan syukur atas segala berkah dan karunia yang diberikan oleh Tuhan Yang Maha Esa. Ada yang bilang bahwa tari ini merupakan pengembangan dari upacara adat Wurake dari Kabupaten Poso. Tari Pepoinaya memakai busana daerah Kecamatan Lore Selatan Kabupaten Poso yang disebut Baju Bada. Pakaian ini terdiri dari blus lengan pendek sebatas siku bahasa Bada Kaeva berwama merah muda yang diaplikasi dengan pita warna-warni. Pada bagian bawah, menggunakan rok bersusun dua bahasa Bada Wini berwarna biru, yang diaplikasi dengan Pita wama merah dan merah muda. Baca Pengertian Seni Tari Demkian uraian tentang tarian adat daerah Sulawesi Barat ini kami sampaikan. Semoga memberikan banyak manfaat kepada Anda. Jangan lupa share kepada teman-teman. Sampaikan kritik dan saran Anda pada kolom komentar. Gallery 17 Tarian Adat Daerah Sulawesi Tengah, Gambar dan Penjelasannya
Jumlah Pengunjung 55,100 Tari adat tradisional dari Sulawesi Tenggara – Seni tari sangat erat dengan budaya masyarakat di Indonesia. Ratusan suku bangsa di Indonesia masing-masing mempunyai kebudayaannya yang khas. Kebudayaan berkesenian mengekspresikan rasa dan agama. Tari adat tradisional dari Sulawesi Tenggara adalah budaya Indonesia yang harus dilestarikan terus ada sampai kapan pun. Dari Sabang sampai Merauke, beraneka ragam seni tari yang dimiliki sebagai kekayaan budaya. Tari menjadi salah satu seni yang paling tua dan paling banyak macamnya. Suku Tolaki, Suku Buton, Suku Muna, dan Suku Moronene membentuk keunikan budaya di Sulawesi Tenggara. Berikut ini kita akan menyajikan ragam tari adat tradisional dari Sulawesi Tenggara yang harus kalian ketahui. 1. Tari Balumpa Tari balumpa – Sumber Balumpa adalah tari adat tradisional dari Sulawesi Tenggara tepatnya di Kabupaten Wakatobi. Tari balumpa adalah tari yang menggambarkan kegembiraan masyarakat nelayan di Pulau Binongko. Tari balumpa berfungsi sebagai tari penyambutan dan sering tampil di pertunjukan seni. Sebagai tari penyambut tamu, gerakan tari balumpa mengandung makna rasa gembira, kelemahlembutan, dan keramahtamahan masyarakat Binongko. Tari balumpa ditarikan oleh 6-8 penari perempuan, namun ada juga yang ditarikan secara berpasangan dengan penari laki-laki. 2. Tari Malulo Tari Adat Tradisional Dari Sulawesi Tenggara – tari malulo – Sumber Tari malulo atau bisa disebut dengan lulo adalah tari adat tradisional dari Sulawesi Tenggara dari Suku Tolaki di Kendari. Tari persahabatan yang ditujukan untuk muda-mudi sebagai ajang pencarian jodoh. Lulo mencerminkan bahwa Suku Tolaki cinta damai dan mengutamakan persahabatan dan persatuan. Tari malulo bisa ditarikan oleh laki-laki, perempuan, remaja, dan anak-anak dengan formasi melingkar sambil berpegangan tangan serta diiringi dengan 2 gong yang berbeda ukuran dan jenis suara. Tari malulo ditampilkan pada upacara adat di Kendari. Tari malulo yang sekarang mengalami perubahan seiring dengan perkembangan zaman seperti alunan gong diganti dengan musik elekton dan terdapat variasi dalam gerakan tarian. 3. Tari Mangaru Tari Mangaru – Sumber Tari mangaru merupakan tari adat tradisional dari Sulawesi Tenggara tepatnya di Desa Konde, Kecamatan Kambowa, Kabupaten Buton Utara. Tari mangaru menceritakan keberanian 2 laki-laki di medan perang. Hal ini tersirat jelas melalui gerakannya yakni 2 penari beradu kekuatan bersenjatakan keris di tangan. Tari mangaru menggunakan alunan musik bertempo cepat dari mbololo, kansi-kansi dan 2 kendang. Tari mangaru biasa ditampilkan pada upacara adat. 4. Tari Lumense tari lumense – Sumber Tari adat tradisional dari Sulawesi Tenggara berikutnya adalah tari lumense, tarian Suku Moronene di Pulau Kabaena, Kabupaten Bombana. Lumense diartikan mengais sambil loncat. Tari lumense dulunya sakral, sekarang digunakan untuk menyambut tamu dan pada pesta-pesta rakyat. Tari lumense menggunakan parang dan beberapa pohon pisang sebagai properti. Ditarikan oleh 12 perempuan, 6 sebagai laki-laki dan 6 sebagai perempuan. Mereka menari dinamis yang dinamakan moomani. Klimaksnya saat penari terus moomani dan menebaskan parang ke pohon pisang hingga pohonnya jatuh. Zaman dulu, tari lumense bagian dari pe-olia yaitu ritual penyembahan roh halus untuk menolak bala yang mana penarinya adalah keturunan wolia. Mereka menari dalam kondisi kesurupan sampai semua pohon pisang ditebas. 5. Tari Kalegoa Tari kalegoa – Sumber Tari Kalegoa juga menjadi salah satu daftar Tari Adat Tradisional Dari Sulawesi Tenggara yang masih sering ditampilkan. Kalego sendiri adalah istilah yang digunakan untuk menyebut sapu tangan kebesaran gadis pingitan. Bentuknya segitiga dan berhias dengan ornamen khas daerah Buton. Tari kalegoa digambarkan suka duka gadis-gadis Suku Buton saat menjalani tradisi pingitan yang disebut Posuo. Para gadis diberi petuah dan nasihat dari orang tua agar menjadi gadis yang dewasa dan matang dalam berumah tangga saat menjalani posuo. Tari kalegoa diciptakan oleh Laode Umuri Bolu ini pernah dipentaskan pada acara resepsi kenegaraan 17 Agustus 1972 di Istana Negara. 6. Tari Umo’ara Tari umo’ara, Tari Adat Tradisional Dari Sulawesi Tenggara – Sumber Salah satu tari adat tradisional dari Sulawesi Tenggara tepatnya dari Suku Tolaki adalah Tari umo’ara. Tari umo’ara adalah tari perang yang mempertunjukkan ketangkasan bermain taawu dan menangkis dengan kinia. Tari umo’ara juga melatih otot melalui hentakan kaki dan melatih ketangkasan mata. Umo’ara mempunyai arti mencoba. Di masa lalu, tari umo’ara dipentaskan untuk menyambut para prajurit kerajaan Mekongga dan Konawe setelah memenangkan peperangan. Saat ini, tari umo’ara lebih berfungsi sebagai hiburan, tari penyambutan, dan seni pertunjukan. Tari umo’ara dibawakan oleh 2-3 penari laki-laki dengan gerakan energik dan diiringi oleh gong. 7. Tari Dinggu Tari Dinggu Modern – reza_lumasono_lowa Satu lagi Tari Tradisional dari daerah Sulawesi Tenggara yang terkenal yani Tari Dinggu. Tari ini adalah tarian rakyat yang menggambarkan mengenai suasana serta aktivitas masyarakat ketika musim panen. Tari Dinggu juga merupakan Tari Masyarakat Petani Suku Tolaki di Bumi Sulawesi Tenggara karya Anthi Max. Tari Dinggu adalah salah satu tari tradisional Suku Tolaki yang kemudian dikemas dalam kreasi baru khususnya di daerah Kerajaan Mekongga di Kabupaten Kolaka. Di mana dalam tarian ini menceritakan tentang suku cita petani ketika menyambut dan melaksanakan panen padi di sawah. Tari Dinggu merupakan jenis suatu tari yang energik dan ceria menggambarkan betapa semangatnya petani memanen padi berkat keberadaan Dewi Padi atau Dewi Sri Sanggole Mbae. Di mana memberikan keberkahan atau usaha yang dilakukan serta dipercaya menjaga kesuburan padi. Tari Dinggu juga memiliki gerakan yang penuh semangat dan kekompakan. Di mana bisa dilihat melalui gerakan penari ketika menumbuk lesung dan alu secara bersamaan. ** Itulah beberapa daftar Tari Adat Tradisional Dari Sulawesi Tenggara yang biasa dipentaskan di berbagai acara tertentu khususnya acara adat dan acara kepemerintahan.
gambar tari dari sulawesi